Pelatihan dan Pendampingan


Usaha peternakan sapi memiliki prospek cerah. Indikasinya terlihat dari permintaan daging dan susu yang terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan daging misalnya, Indonesia harus mengimpor sapi bakalan dalam jumlah yang lumayan besar, paling tidak 600 ribu ekor per tahun.


Peluang ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat. Sektor peternakan sapi menyediakan peluang bisnis dari berbagai sisi, mulai dari bisnis pakan hijauan, pakan konsentrat, penggemukan hingga sekadar jual beli sapi. Melalui pelatihan yang diselenggarakan secara rutin, PT. KAR ingin berbagi pengalaman sekaligus pengetahuan mengenai kiat sukses beternak sapi.


Pelatihan dibagi dalam tiga jenjang. Pertama, pelatihan dasar/pemula bagi orang yang masih awam atau belum pernah beternak sapi. Dalam pelatihan ini peserta memperoleh teknik dasar pemeliharaan sapi dan pengenalan bisnis sapi. Kedua, pelatihan bagi peternak yang ingin meningkatkan kualitas ternaknya, baik sapi potong maupun sapi perah agar dapat memenuhi persyaratan industri. Dan ketiga, pelatihan tingkat ahli, di antaranya adalah pelatihan untuk mencetak ahli inseminasi (Inseminator).


PT KAR menyadari bahwa kegiatan pelatihan memiliki keterbatasan. Ilmu peternakan yang sangat luas tidak mungkin bisa dipahami oleh peserta hanya melalui tiga hari pelatihan. Karena itu, pasca pelatihan PT KAR tetap memberikan pendampingan intensif kepada peserta.


Komunikasi melalui grup peserta dan instruktur pelatihan dilakukan setiap waktu. Dengan cara seperti ini, peserta dapat menjalankan kegiatan beternak sehari-hari sesuai dengan ilmu yang telah mereka peroleh dalam pelatihan. Peserta juga dapat mengatasi masalah yang timbul dengan cepat pada waktu yang dibutuhkan.


Para peserta dan instruktur juga dapat membuat program bersama pasca pelatihan. Misalnya, kunjungan oleh instruktur ke peternakan peserta. Melalui kunjungan ini, instruktur dapat memberikan pengarahan secara langsung bagaimana memperbaiki kondisi peternakan peserta dan membimbing peserta untuk menjadi peternak yang mandiri.